bournesofdaytona.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan menjalankan transformasi menjadi strategic holding melalui penguatan portofolio bisnis. Direktur Strategic Business Development & Portfolio Telkom, Seno Soemadji, mengungkapkan langkah ini di Jakarta pada Sabtu, sejalan dengan inisiatif perampingan atau streamlining yang diamanatkan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Transformasi ini bertujuan agar Telkom dapat lebih fokus pada bisnis inti yang mendukung pilar transformasi perusahaan hingga tahun 2030. Penataan kembali portofolio bisnis diharapkan mampu menciptakan efisiensi dan menghindari adanya anak usaha dengan portofolio yang serupa. Melalui upaya ini, Telkom ingin memastikan bahwa setiap anak usaha memberikan kontribusi dan nilai tambah optimal bagi grup.
Inisiatif streamlining ini didasarkan pada kajian mendalam yang melibatkan konsultan bisnis independen. Kerangka kerja yang digunakan dirancang untuk mengevaluasi portofolio anak perusahaan, serta menentukan opsi terbaik, termasuk kemungkinan cut loss, divestasi, atau pembubaran entitas yang tidak lagi memberikan nilai tambah strategis.
Seno menegaskan bahwa strategi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Telkom sebagai digital telco dan penggerak ekosistem digital nasional yang kompetitif secara global. Hal tersebut juga mendorong efisiensi, sinergi, dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Direktur Legal & Compliance Telkom, Andy Kelana, menambahkan pentingnya pemahaman mendalam terhadap aspek kepatuhan dan tata kelola yang baik. Telkom berkomitmen untuk memastikan setiap langkah dalam proses streamlining dilakukan secara akuntabel dan transparan, berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mendukung transformasi menuju korporasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.