bournesofdaytona.com – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan bahwa ketersediaan pupuk subsidi cukup untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang musim tanam 2025/2026, yang dimulai pada bulan Oktober hingga Maret. Ketua Tim Kerja Alokasi Pupuk Bersubsidi Direktorat Pupuk, Yustina Retno Widiati, mengingatkan agar petani yang terdaftar dalam e-RDKK segera menebus pupuk bersubsidi, mengingat hingga kini masih banyak petani yang belum melakukannya.
Data dari Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian menunjukkan, dari total 14.969.691 petani yang terdaftar, sebanyak 8.816.429 petani atau 58,90 persen telah melakukan penebusan. Pemerintah telah mengalokasikan 9,55 juta ton pupuk subsidi untuk tahun 2025, namun realisasi penyerapan hingga 26 September hanya mencapai 5,59 juta ton atau 58,58 persen, menyisakan 3,96 juta ton pupuk yang tersedia. Jenis pupuk yang disediakan meliputi urea, NPK, organik, dan ZA, dengan penyerapan ZA tercatat paling rendah.
Yustina menjelaskan pentingnya koordinasi dalam distribusi pupuk subsidi. Proses ini melibatkan usulan dari kelompok tani, penginputan data di e-RDKK, verifikasi, hingga validasi oleh Kepala Dinas Pertanian. PT Pupuk Indonesia, melalui lima anak perusahaannya, siap mendukung stok pupuk pada musim tanam ini dengan jaringan distribusi yang luas.
Frans Adisuranta Ginting, VP Manajemen Stakeholder PT Pupuk Indonesia, menyatakan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi telah mencapai 62,2 persen dari alokasi kontrak. Namun, masih terdapat 6,89 juta petani terdaftar di e-RDKK yang belum menebus pupuk. Oleh karena itu, pemutakhiran data di e-RDKK sangat diperlukan untuk memastikan semua petani mendapatkan akses pupuk yang memadai. Pihaknya juga melakukan pemantauan harian terhadap stok pupuk di tingkat gudang kabupaten untuk menjaga ketersediaan.