bournesofdaytona.com – Audit energi yang dilakukan oleh Konsorsium Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkap potensi penghematan energi industri mencapai 28,7 juta kWh per tahun, setara dengan konsumsi listrik lebih dari 25 ribu rumah tangga. Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, menginformasikan bahwa penerapan hasil audit ini dapat menekan biaya operasional hingga Rp10,3 miliar setiap tahun dan mengurangi emisi karbon sekitar 13.300 ton CO2 per tahun.
Audit ini dilakukan di lima badan usaha yang bergerak di sektor industri prioritas pemerintah untuk pengurangan emisi karbon, seperti industri pulp dan kertas, tekstil, serta alas kaki. Hendra menambahkan bahwa praktik audit dapat meningkatkan margin keuntungan perusahaan dan menawarkan peluang implementasi teknologi efisiensi energi yang lebih tepat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Jerman, dan perusahaan jasa konservasi energi. Selama audit, sistem yang diperiksa mencakup boiler, kompresor udara, distribusi uap, kelistrikan, serta sistem pendingin dan pencahayaan. Menurut Hendra, audit ini memungkinkan badan usaha untuk meningkatkan efisiensi, menekan biaya produksi, dan mendukung target iklim nasional.
Lebih lanjut, pemerintah telah menerbitkan PP No. 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakan audit energi secara berkala sesuai rekomendasi yang diberikan. Johannes Anhorn dari GIZ Energy Programme Indonesia/ASEAN menekankan pentingnya audit energi sebagai langkah awal dalam mengidentifikasi peluang efisiensi untuk mengurangi biaya produksi yang terdiri hingga 30 persen dari biaya energi. Audit dilaksanakan dari 6 Juni hingga 1 Agustus 2025 dan merekomendasikan beberapa langkah efisiensi, termasuk modernisasi sistem pendingin dan pemasangan variable speed drive pada motor dan pompa.